STIKes Respati Diminta Untuk Menjadi Narasumber di P2WKSS

HuMas, STIKes Respati  -- Sabtu siang, 25 September 2021 tampak ada kegiatan berbeda di Madrasah Desa Jatihurip Kecamatan Cisayong – Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di kp, Cireungit. Kegiatan tersebut merupakan upaya pembinaan masyarakat terkait dengan kesehatan remaja, sebagai lokasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).


Acara ini merupakan rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Sosial PMD P3A (Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Kabupaten Tasikmalaya. Yang dilaksanakan secara continue, sebagai bagaian dari implementasi kerjasama antara STIKes Respati dengan Dinas Sosial PMD P3A.

Dalam pelaksanaanya tetap mengikuti protocol kesehatan yang dianjurkan yakni dengan memakai masker dan menjaga jarak.

Santi Susanti, S.S.iT., M.Kes. diminta untuk menjadi narasumber. Santi yang merupakan Dosen Tetap Program Studi DIII Kebidanan SEkolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati,  diminta memberi materi tentang Kesehatan Remaja dalam upaya pembentukan Psoyandu Remaja. (fy)

 Posyandu Remaja memiliki tujuan yaitu meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaha tentang kesehatan reproduksi bagi remaja, meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, mempercepat upaya perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik, melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), dan meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan.

Sasaran kegiatan Posyandu Remaja adalah remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak memandang status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan disabilitas. Sedangkan untuk sasaran petunjuk pelaksanaan terdiri dari petugas kesehatan, Pemerintah Desa/Kelurahan (termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, dan lainnya), pengelola program remaja, keluarga dan masyarakat, serta kader kesehatan remaja.

Kegiatan Posyandu Remaja tentu memiliki manfaat bagi remaja itu sendiri. Pertama, remaja akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi beberapa hal seperti kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa, pencegahan penyalahgunaan NAPZA, gizi, aktivitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), pencegahan kekerasan pada remaja. Kedua, mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat melalui PKHS. Ketiga, sebagai aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja.

Tidak hanya membawa manfaat bagi remaja, Posyandu Remaja juga memberikan bantuan kepada pihak keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat akan terbantu dalam membentuk mental anak yang mampu berperilaku hidup bersih, sehat, dan memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga anak dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan optimal untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

(Sumber artikel ini disadur dari Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja, diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI.)