Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Respati bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Tasikmalaya pada hari Selasa, 17 September 2024 menginisiasi program Desa
Cantik dan pengembangan pojok statistik. Sesuai dengan keunggulan Program Studi
S1 Kesehatan masyarakat yaitu berbasis data, Ketua program studi bersama Kepala
badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya mengeksplorasi peluang kerjasama
dalam rangka memperkuat kualitas pendidikan melalui penggunaan data statistik
yang lebih luas dan terintegrasi dengan kurikulum akademik. Kerjasama ini juga
berkaitan erat dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
STIKes Respati berencana mengintegrasikan program MBKM dengan program Desa
Cantik (Desa Cinta Statistik) yang merupakan inisiatif BPS untuk meningkatkan
literasi data di tingkat desa. Melalui tema Empowering
Communities With Data, program ini diharapkan dapat mengembangkan
kompetensi mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat desa dengan pendekatan
berbasis data.
Program MBKM di Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Respati
sendiri telah dirancang agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang
nyata, di antaranya melalui mata kuliah berbasis proyek seperti Praktek Belajar
Lapangan (PBL) dan kewirausahaan. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan
dapat mengembangkan kemampuan diagnosis komunitas (community diagnosis),
pemecahan masalah (problem solving), serta keterampilan wirausaha. Dengan
demikian, mahasiswa tidak hanya dilatih untuk menjadi ahli dalam teori
kesehatan masyarakat, tetapi juga mampu menciptakan solusi berkelanjutan yang
memberdayakan masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi
Kepala BPS Tasikmalaya, Januarto Wibowo, S.ST., MM, juga
menyampaikan optimismenya terhadap kerjasama ini. "Kami yakin bahwa
kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan penggunaan data statistik dalam
berbagai sektor, termasuk kesehatan masyarakat, tetapi juga akan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat desa melalui penggunaan data yang lebih baik dan
akurat. Dengan data yang berkualitas, masyarakat dapat mengambil keputusan yang
lebih baik dalam konteks kesehatan."
Selain program desa cantik, pengembangan pojok statistic juga
menjadi target kolaborasi antara kedua belah pihak. Pojok Statistik ini
dirancang untuk menjadi pusat akses data yang relevan dan terpercaya, yang
diharapkan dapat menunjang kegiatan penelitian,
analisis, dan pengembangan ilmu di bidang kesehatan masyarakat. Selain itu keberadaan Pojok Statistik akan memberikan
kemudahan bagi mahasiswa dalam mengakses data untuk menyusun penelitian maupun
tugas akhir, serta membantu mereka dalam menganalisis situasi kesehatan
masyarakat berdasarkan data riil.
Kerjasama antara STIKes Respati dan BPS Tasikmalaya, memiliki
tujuan bersama yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui pemanfaatan data statistik
secara optimal, serta membantu membentuk
lulusan yang tidak hanya ahli di bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga mampu
menjadi agen perubahan yang memberdayakan masyarakat dengan pendekatan berbasis
data. (SF)