Program peningkatan SUTOMAN (Sustainable Tourism Mandalagiri) adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya terfokus pada peningkatan perekonomian, merancang dan penataan ruang untuk desa wisata Mandalagiri agar dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Mandalagiri.
Tujuan program SUTOMAN ini juga untuk menopang atau mensejahterakan perekonomian masyarakat, melestarikan alam, budaya, dan Sejarah agar tidak terkikis oleh waktu (punah) serta mempertahankan kearifan lokal. Tujuan lainnya juga membuat akses jalan yang dapat di lalui dengan baik oleh para pengunjung (wisatawan) Agar di Tahun 2023 Desa Mandalagiri dapat membangun perekomonian daerah dan akses jalan yang dapat di jangkau oleh para pengunjung wisatawan karna desa Mandalawangi banyak potensi wisata dan budaya lokal yang bisa kita kembangkan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi menyelesaikan penataan tempat desa wisata melalui pendekatan dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pelaku seni, pengrajin dan UMKM. Program pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan adalah dengan memanfaatkan potensi sumber daya masyarakat di wilayah tersebut.
strategi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan yaitu; menyusun roadmap kegiatan; mengidentifikai potensi, masalah dan kebutuhan desa wisata; identifikasi masalah potensial ialah: dana/anggaran biaya yang kurang dan akses jalan yang tidak memadai (jalan rusak) dan kebutuhan desa wisata ialah:tata ruang desa wisata dan akses jalan yang harus di perbaiki; memaparkan hasil identifikasi masalah dalam forum desa wisata (hasil identifikasi masalah di buat perencanaan kebutuhan periotas masalah yang sebelumya di susun dan di presentasikan oleh pihak-pihak terkait; menyusun rancangan program bersama masyarakat); perancangan program di buat oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan kebutuhan desa wisata; memaparkan rencana desa wisata bersama masyarakat (kebutuhan desa wisata setelah di analisis sesuai dengan prioritas dipaparkan oleh pihak terkat), mensosialisasikan rencana kegiatan terhadap sasaran (pengunjung); melaksanakan kegiatan (mulai tahapan pertama yaitu ruang desa wisata); monitoring dan evaluasi (monitoring dilaksanakan setiap kegiatan berjalan dan evaluasi dilakukan pada saat kegiatan selesai); audiensi dengan pemerintahan kabupaten tasikmalaya (audiensi dilakukan setelah kegiatan selesai dan setelah tahapan evaluasi); menyusun laporan kegiatan (laporan di buat setelah kegiatan selesai); publikasi hasil kegiatan publikasi akan diterbitkan di sinta 4 terakreditasi; dan melakukan pemutakhiran data sasaran setelah intervensi dilakukan setelah kegiatan selesai.
Hard Skill mahasiswa yang dikembangkan diantaranya yaitu seperti pembuatan buku, modul, dan jurnal. Ada beberapa mahasiswa yang belum pernah memyusun buku, modul, jurnal dan tulisan lainnya menjadi bisa dengan adanya kegiatan ini yang dibuktikan dengan tulisan-tulisan yang telah diterbitkan.
Soft Skill mahasiswa yang dikembangkan diantaranya yaitu seperti mampu bersosialisasi dengan masyarakat, meningkatkan kepercayaan diri, manajemen waktu, jiwa kepeminpinan, lebih inovatif dan kreatif, lebih saling mengahargai sesama, meningkatnya motivasi, dan masih banyak lagi.
Hal yang perlu diperbaiki dalam tim yaitu meningkatkan kerjasama dan komunikasi karena dua hal tersebut menjadi dasar keberhasilan tim juga dari sana dapat mempererat rasa kekeluargaan sebagai penyemangat dalam kegiatan,
Testimoni Stakeholder
1. Ketua
STIKes Respati, Ibu Dr.Lilis Lisnawati, S.ST.,M.Keb
“PPK
ORMAWA ini sangat luar biasa karena sangat selaras dengan visi STIkes
Respati yaitu menjadi perguruan tinggi
unggul dalam pemberdayaan masyarakat yang mendukung program pemerintah, kita
tahu bahwa sektor wisata adalah sektor yang ad dikegiatan yang mampu memandirikan masyarakat,
baik itu menggunakan potensi alam maupun potensi kearifan lokal dan saya
melihat bahwa kontribusi mahasiwa luar biasa untuk tahu apa yang menjadi
masalah di masyarakat, untuk tahu potensi yang ada di masyarakat, dengan dua
rasa tahu itu dijadikan menjadi dasar inovasi dan kreatifitas mahasiswa membuat program SUTOMAN
(Sustainable Tourism Mandalagiri)
ini dengan program-program yang luar biasa, menjadi gebrakan bagi UKM
yang lainnya dan gebrakan bagi STIkes Respati untuk segera menindak lanjuti
membangun kerjasama dengan desa Mandalagiri kembali bahwa kita masih punya
potensi yang lain yaitu potensi Kesehatan. Mudah-mudahan kedepannya potensi
desa wisata ini bisa menjadi desa potensi Kesehatan dan kita bisa secara
terintegrasi bisa masuk di dalamnya untuk memandirikan masyarakat, menyehatkan
masyarakat dan meningkatkan martabat masyarakat di desa Mandalagiri’’.
2. Dinas
Pariwisata, Bapak Asmor
“Selagi
programnya bagus pasti kita dari dinas pariwisata bangga”
3. Kepala
Desa, Bapak Dadih Leo
“Dengan
adanya program PPK ORMAWA SAPAR ini dapat menjadi acuan desa Mandalagiri untuk
membuat dan mengupload kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa ke grup desa wisata
sehingga desa Mandalagiri ini kepilih program penguatan pembangunan desa P3PD, kami sangat berterima
kasih dengan adanya kegiatan PPK ORMAWA SAPAR ini dapat bermanfaat bagi desa”.
4. Ketua
POKDARWIS, Bapak Abdul Khobir
“Dengan
adanya program PPK ORMAWA SAPAR ini akhirnya sumber daya alam yang ada di desa
Mandalagiri menjadi tertata dan menambah daya tarik bagi desa wisata,
sebelumnya desa Mandalagiri ini hanya terfokus pada kearifan lokal dan kesenian
saja namun sekarang akhirnya desa ini juga berkembang di sumber daya alamnya”.